Wednesday, November 11, 2020

Faktor yang Mempengaruhi Design Produk

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desain Produk

Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut :

a.   Fungsi Produk

Setiap  produk  yang  akan  dihasilkan  mempunyai  fungsi  atau  kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan  demikian  bahwa  desain  produk  itu  berhubungan  bentuk  dan fungsi dari suatu produk.

b.   Standar dan Spesifikasi Desain

Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :

1)   Sambungan-sambungan

Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.

2)   Bagian

Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung   dengan   bagian   lainnya,   sehingga   apabila   disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat

3)   Bentuk

Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.

4)   Ukuran

Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara keseluruhan.

5)   Mutu

Mutu   suatu   produk   harus   disesuaikan   menurut   fungsi   produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.

6)   Bahan

Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik,  maka  bahan  yang  dipergunakan  pun  harus  dapat  menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.

7)   Warna

Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai  ciri  dan  kesukaan yang khas terhadap  warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

c.   Tanggungjawab Produk

Salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.

d.   Harga dan Volume

Harga  dihubungkan  dengan  jumlah  produk  yang  akan  dibuat,  untuk produk yang akan dibuat  berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasarkan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.

e.   Prototype

Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.

Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan   gambaran   mengenai   perubahan-perubahan   yang   perlu

dilakukan  serta  sebagai  informasi  dalam  penyusunan  terakhir  desain produk.

G.  Proses Kerja Pembuatan Prototype

Rancangan  proses  harus  didefinisikan  terlebih  dahulu  dengan  cermat karena  rancangan  proses  ini  memiliki  dampak  berjangka  panjang  terhadap kinerja proses, termasuk efesiensi, evektifitas, dan produktivitas sistem. Namun demikian, desain proses ini harus singkron dengan tipe produk atau jasa yang akan dihasilkan. Desain produk (Product Design) menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menentukan standar dan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan.

Desain jasa (Service Design) menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikollogis yang akan diterima oeh pelanggan yang memakai jasa yang bersangkutan. Dengan keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan di atas, suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa.

Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1)Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan.

2)Penuhi  persyaratan  kebutuhan  pelanggan  secara  paling  sederhana  dan murah.

3)Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru.

4)Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan (Russel dan Tailor 2000).

Strategi Proses Desain

Dilihat dari sudut strategis, desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti perusahaan.    kompetensi    ini    pada    dasarnya    merupakan    kapasitas    atau

kemampuan personil perusahaan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya.

Kemampuan personil perusahaan dapat dilihat menurut apa yang sekarang

ini dikuasi dan diterapkan, kapasitas potensial yang dimiliki sekarang, dan kapasitas potensial di masa yang akan datang. Kapasitas itu merupakan wujud keseimbangan antara pemikiran kritis dan pemikiran bersifat membangun (yang memperhatikan kompleksitas pengolahan) serta tingkatan pengembangan dan aspirasi pribadi.

Teknik manufaktur merupakan ilmu yang berkaitan dengan produksi yang meliputi:

-    Desain produk (perancangan produk);

-    Desain proses produksi (perancangan proses produksi)

-    Manajemen   produksi   pengelolaan   sistem   manufaktur   (Laksana,2016)

H.  Tahapan Kegiatan Desain Produk

Dalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan – tahapan sebagai berikut :

1)  Memformulasikan hasil marketing research

Adapun  yang  menjadi  titik  tolak  dalam  tahapan  kegiatan  Desain  Produk adalah    riset    pemasaran.    Untuk    mengetahui    produk    yang    diinginkan pelanggan,  product  designer  dapat  memperoleh  data  dari  riset  pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan  suatu  riset  dalam  perusahaan  akan  menghasilkan  sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan.

2)  Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan

Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga  kerja,  mesin  –  mesin,  peralatan  penunjang  dan  perkakas  lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.

3)  Membuat sketsa

Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.

4)  Membuat gambar kerja

Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar  kerja  juga  diperlihatkan  bahan  –  bahan  yang  akan  dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.


No comments:

Post a Comment