Wednesday, September 30, 2020

Jenis-Jenis Kemasan Produk

 H. Jenis-Jenis Kemasan Produk


Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:

1)  Kemasan Kerta

2)  Kemasan Gelas

3)  Kemasan Logam (Kaleng)

4)  Kemasan Plastik

5)  Komposit (Kertas/Plastik)

6)  Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)

7)  Biodegradabale  Packaging  (kemasan  yang  mampu  didaur  ulang  secara

alami oleh mikroba dalam tanah).

I.  Syarat Kemasan Produk

Dalam   memilih   bentuk   dan   bahan   kemasan   yang   akan   digunakan,   maka diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain :

1)     Tidak beracun

2)Bahan kemasan tidak menggangu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.

3)     Harus cocok dengan bahan yang dikemas

4)Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan merugikan.

5)     Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin

6)Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat- syarat kesehatan.

7)     Dapat mencegah pemalsuan

8)Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.

9)     Kemudahan membuka dan menutup

10)  Pada  umumnya  konsumen  akan  memilih  produk  dengan  kemasan  yang mudah dibuka dan ditutup.

11)  Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk

12)  Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman.

13)  Kemudahan pembuangan kemasan bekas

14)  Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya,

15)  Ukuran, bentuk dan berat

16)  Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.

17)  Penampilan dan pencetakan

18)  Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan,

19)  Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera masyarakat.

20)  Syarat khusus

21)  Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis atau subtropis, kelembabannya, dan lain sebagainya.

J.  Merancang Kemasan Produk

Merancang  atau  mendesain  sebuah  kemasan  produk  tergantung  pada  tingkat kreativitas dari desainernya.

Beberapa hal tersebut antara lain:

a.  Label harus mudah dimengerti

Label  kemasan  produk  harus  memuat  kata-kata,  kalimat,  nama,  logo  dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.

b. Terdapat informasi yang relevan

Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan diperlukan. Hindari penulisan label dengan huruf yang susah dibaca dan berukuran kecil.

Selain itu ada beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:

1)       Nama produk

Nama  produk  adalah  nama  dari  produk  kreatif  yang  akan  dikemas  dan dipasarkan.

2)       Stempel atau Merk Dagang (Trade mark)

Suatu usaha agar memiliki ciri khas haruslah memiliki stempel atau merk dagang (trade mark) yang unik.

3)  Komposisi bahan baku yang digunakan

Komposisi dari bahan bahan baku yang digunakan amat penting dijelaskan dalam label produk.

4)       Netto atau Volume bersih

Pengertian  dari  netto  atau  volume  bersih  adalah  bobot  atau  volume sesungguhnya dari produk kreatif.

5)       Nama produsen

Pengertian  dari  nama  produsen  adalah  nama  perusahaan  yang  terlibat dalam pembuatan atau pengolahan produk kreatif tersebut.

6)       Nama distributor

Pengertian nama distributor adalah nama pihak-pihak tertentu yang telibat dalam proses distribusi suatu produk kreatif.

7)       Nomor registrasi atau ijin dari Dinas Kesehatan

Sebuah   nomor   yang   merupakan   bukti   otentik   bahwa   produk   kreatif tersebut telah melalui proses pengujian dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi atau digunakan.

8)       Logo halal

Sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk kreatif yang menyatakan halal untuk dikonsumsi.

9)       Kode produksi

Sebuah kode yang menyatakan kode produksi (batch production) dari produk kreatif. Kode produksi ini mencantumkan tanggal produksi berupa angka  atau  kode  huruf  yang  menjelaskan  tanggal  pembuatan  produk kreatif.

10)     Waktu kadaluarsa

Pengertian waktu kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan bahwa produk masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis dengan mencantumkan tulisan:

       Best before date

Artinya adalah produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah melewati tanggal yang dicantumkan.

       Use by date

Artinya adalah produk tidak dapat dikonsumsi jika melewati tanggal yang dicantumkan.

K.  Standart Desain Kemasan Produk

Menurut wikipedia, Standar Nasional Indonesia atau disingkat SNI adalah satu- satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sedangkan  Badan  Standardisasi  Nasional  (BSN)  adalah  sebuah  badan  yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Standar Nasional Indonesia (SNI) berlaku di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). SNI bersifat sukarela untuk dipakai dan ditetapkan oleh pelaku usaha sesuai dengan PP Nomor 102 tahun 2000.

L.    Model Kemasan Produk Kreatif

Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen mudah mengingat dengan produk dijual. Menurut Kotler (2003), terdapat  enam  faktor  yang berpengaruh  dalam  menentukan kemasan produk antara lain:

1)       Warna (colour)

Konsumen  melihat  warna  jauh  lebih  cepat  daripada  melihat  bentuk atau ukuran. Fungsi warna selain untuk identifkasi, juga untuk mencitrakan produk dan meningkatkan daya beli.

2)       Bahan (material)

Terdapat beberapa macam bahan yang dapat digunakan sebagai kemasan produk. Misalnya kertas, plastik, aluminium foil, botol dan lain sebagainya.

3)       Bentuk (form)

Bentuk yang sedehana, memiliki daya tarik dan keunikan akan mengundang minat konsumen untuk membeli produk.

4)       Ukuran (size)

Ukuran kemasan sangat tergantung pada jenis produk, volume, luasan, tebal dan tipis kemasan.

5)       Logo (brand)

Merk dagang sangat penting untuk meningkatkan simbol daya saing produk.

6)  Topografi (text)

Topografi  adalah  muatan  teks  pada  kemasan  yang  menyampaikan pesan untuk menjelaskan produk yang akan dijual.


No comments:

Post a Comment